- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Terkini
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Berbagai literatur klasik menulis pentingnya madu untuk kesehatan. Anda dan saya mungkin telah merasakan manfaatnya, contohnya membantu masalah pencernaan hingga perawatan kulit.
Kitab-kitab agama pun memuat tulisan tentang manfaat madu. Mulai dari Perjanjian Lama, kitab suci Buddha, hingga kisah Rasulullah Muhammad SAW yang menempatkan madu sebagai pengobatan nan ampuh.
Literatur-literatur medis di kemudian hari, kembali menerakan kegunaan madu. Bahkan, madu diklaim sanggup membunuh bakteri. Sahihkah kabar ini?
Pembuktian pun dikerjakan kalangan akademik. Beberapa tahun lalu, sekumpulan peneliti dari Universitas di Ottawa mendapat kesimpulan baru: madu sanggup membunuh bakteri penyebab sinusitis yang kronis.
Sinusitis adalah kondisi ketika terjadi peradangan pada membran di dinding sinus (rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara dalam tengkorak. Letaknya di belakang tulang dahi, bagian dalam struktur pipi, dua sisi batang hidung, dan belakang mata).
Lazimnya, sinusitis terpicu oleh alergi, misalnya terhadap debu dan udara dingin. Namun, pada kasus sinusitis kronis, koloni bakteri yang tumbuh di dalam sinus dapat memperparah keadaan. Tak ayal, obat khusus (antibiotik) menjadi resep yang diberikan dokter.
Para peneliti di Ottawa, yang dipimpin oleh ilmuwan Tala Alandejani MD, mencari tahu apakah madu memiliki kekuatan untuk mengatasi sinusitis tersebut.
Mereka menggunakan dua jenis madu sebagai uji sampel, yakni madu manuka dan madu sidr.
Madu manuka berasal dari Selandia Baru, sementara sidr dari Yaman.Dua jenis madu ini merupakam komoditi termahal di dunia. Terlebih madu asal Yaman, sekarang kian sulit didapat karena negara itu dilanda konflik perang saudara sesama Muslim beberapa tahun terakhir. Pembantaian besar terjadi tiap waktu, mungkin lebih menyedihkan ketimbang konflik tuntutan merdeka berbalut agama di Uyghur (Uighur), China.
Kembali ke penelitian madu Ilmuwan Tala Alandejani bersama tim, ya.... Nah, mereka menemukan bahwa bakteri staph, bakteri MSSA (methicillin resistant Staphylococcus aureus), dan bakteri PA (Pseudomonas aeriginosa), ternyata tewas dihajar dua jenis madu tadi.
Bukan itu saja, madu manuka dan sidr juga lebih ampuh dibanding antibiotik. Pasalnya, bakteri tadi rupanya semakin resisten, atau sebutlah kebal, ketika sesorang mengonsumsi antibiotik terus-menerus.
Bukti di atas memperteguh kehebatan madu untuk kesehatan. Kendati keampuhannya baru dibuktikan pada dua jenis madu termahal tadi, bukan berarti kita harus repot mencarinya. Gunakanlah madu produksi nasional, asalkan Anda yakin madu murni atau asli, segudang manfaat dapat diraih, kok.
Mulai sekarang, usahakan persediaan madu selalu ada di rumah, ya.
Foto: Chin Le Duc/Unsplash.com |
Kitab-kitab agama pun memuat tulisan tentang manfaat madu. Mulai dari Perjanjian Lama, kitab suci Buddha, hingga kisah Rasulullah Muhammad SAW yang menempatkan madu sebagai pengobatan nan ampuh.
Literatur-literatur medis di kemudian hari, kembali menerakan kegunaan madu. Bahkan, madu diklaim sanggup membunuh bakteri. Sahihkah kabar ini?
Pembuktian pun dikerjakan kalangan akademik. Beberapa tahun lalu, sekumpulan peneliti dari Universitas di Ottawa mendapat kesimpulan baru: madu sanggup membunuh bakteri penyebab sinusitis yang kronis.
Sinusitis adalah kondisi ketika terjadi peradangan pada membran di dinding sinus (rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara dalam tengkorak. Letaknya di belakang tulang dahi, bagian dalam struktur pipi, dua sisi batang hidung, dan belakang mata).
Lazimnya, sinusitis terpicu oleh alergi, misalnya terhadap debu dan udara dingin. Namun, pada kasus sinusitis kronis, koloni bakteri yang tumbuh di dalam sinus dapat memperparah keadaan. Tak ayal, obat khusus (antibiotik) menjadi resep yang diberikan dokter.
Para peneliti di Ottawa, yang dipimpin oleh ilmuwan Tala Alandejani MD, mencari tahu apakah madu memiliki kekuatan untuk mengatasi sinusitis tersebut.
Mereka menggunakan dua jenis madu sebagai uji sampel, yakni madu manuka dan madu sidr.
Madu manuka berasal dari Selandia Baru, sementara sidr dari Yaman.Dua jenis madu ini merupakam komoditi termahal di dunia. Terlebih madu asal Yaman, sekarang kian sulit didapat karena negara itu dilanda konflik perang saudara sesama Muslim beberapa tahun terakhir. Pembantaian besar terjadi tiap waktu, mungkin lebih menyedihkan ketimbang konflik tuntutan merdeka berbalut agama di Uyghur (Uighur), China.
Kembali ke penelitian madu Ilmuwan Tala Alandejani bersama tim, ya.... Nah, mereka menemukan bahwa bakteri staph, bakteri MSSA (methicillin resistant Staphylococcus aureus), dan bakteri PA (Pseudomonas aeriginosa), ternyata tewas dihajar dua jenis madu tadi.
Bukan itu saja, madu manuka dan sidr juga lebih ampuh dibanding antibiotik. Pasalnya, bakteri tadi rupanya semakin resisten, atau sebutlah kebal, ketika sesorang mengonsumsi antibiotik terus-menerus.
Bukti di atas memperteguh kehebatan madu untuk kesehatan. Kendati keampuhannya baru dibuktikan pada dua jenis madu termahal tadi, bukan berarti kita harus repot mencarinya. Gunakanlah madu produksi nasional, asalkan Anda yakin madu murni atau asli, segudang manfaat dapat diraih, kok.
Mulai sekarang, usahakan persediaan madu selalu ada di rumah, ya.
Artikel Terkait
Komentar
nice info makasih sudah share
BalasHapuscara bayar xl prioritas