Terkini

Roti Gandum Bebas Gluten, Masa Sih?

Manfaat Penting Sayur dan Buah dalam Food Combining


Mendengar istilah food combining, Anda mungkin langsung berpikir tentang diet. Memiliki pola makan yang benar memang jadi syarat utama untuk menurunkan berat badan, tapi food combining lebih dari itu. Tujuan utamanya justru terkait kesehatan tubuh.

salad sayur dan buah
Foto: Brooke Lark on Unsplash


Makanan sehat tentu tak bisa lepas dari sayur-mayur dan buah. Tak heran pegiat vegetarian begitu lantang mengingatkan kita tentang manfaat sayur serta menghindari daging. 

Kita mungkin belum bisa seekstrim para vegan yang sangat ketat memilah makanan. Tapi setidaknya menyetujui bahwa sumber terbaik memang dari tetumbuhan. Karena itu, pola  makan food combining lebih banyak memanfaatkan khasiat dari sayur dan buah-buahan. 

Selain kaya serat, buah dan sayuran kaya zat antioksidan penangkal sel kanker, penyakit stroke, jantung, katarak, dan gangguan kesehatan lainnya. Sayur dan buah pun mampu menghambat proses penuaan dini, bahkan mempermuda kembali sel-sel yang terlanjur menua. 


Larut dan Tak Larut

Kita sudah paham buah dan sayuran banyak mengandung serat. Yang penting diketahui, ternyata terbagi dua yakni serat larut dan serat tak larut. 

Termasuk serat larut adalah pektin dan gum, sejenis “getah” mirip gel. Meski ada juga dalam sayuran, buah-buahan umumnya lebih kaya pektin dan gum. Serat jenis ini yang membuat pepaya dan labu siam mengeras jika direndam, khususnya dalam air kapur sirih. 

Sementara itu, sayuran biasanya lebih kaya serat tak larut, seperti selulose dan hemiselulose. Jenis serat tak larut lainnya adalah lignin, banyak tersimpan dalam jaringan sayuran yang sudah mulai menua dan buah-buahan yang dimakan bersama kulitnya, seperti apel, dan jambu biji. Kalau serat larut berbentuk gel, serat jenis ini fisiknya mirip busa spons.

Serat makanan bukanlah zat gizi, karena tidak tercerna. Namun serat memberi manfaat khusus bagi kesehatan. Begitu masuk ke dalam sistem pencernaan, serat larut akan menyerap cairan, khususnya asam empedu. Berkurangnya asam empedu mendorong tubuh menarik kolesterol dalam darah, untuk diubah menjadi asam empedu, agar kadarnya normal kembali.

Mekanisme ini membuat kadar kolesterol darah terkendali, sehingga mengurangi risiko stroke, serangan jantung koroner, dan katarak. Selain itu, kandungan pektin dan gum yang melapisi dinding usus akan menghambat penyerapan glukosa dalam makanan, sehingga kadar gula darah tetap terkendali. Karena itu, food combining baik bagi pengidap kencing manis. 

Serat tak larut yang banyak tersimpan dalam sayuran mencegah sembelit, dengan membantu melancarkan pengeluaran kotoran. Karena sampah makanan segera terbuang, dinding usus tidak sempat menyerap zat racun dalam sampah makanan. Hal ini mencegah penimbunan zat racun biang kanker, khususnya kanker usus.

Rasa mual yang timbul pada saat sembelit merupakan pertanda tubuh mulai menyerap zat racun dalam sampah makanan. Kalau didiamkan, bisa muncul jerawat, kulit kusam dan bersisik, bau mulut menyengat. Dengan menyantap sayuran yang mulai menua dan makan buah bersama kulitnya, kandungan ligninnya makin memperlancar proses pembuangan kotoran.


Karena itu rajin makan buah dan sayuran membuat kita kenyang tanpa memberikan tambahan energi yang berarti. Tak heran, pelaku food combining yang kegemukan akan menyusut berat badannya. Sementara yang langsing tidak menjadi kurus, karena kecukupan kalori secara fisiologis memenuhi kebutuhan normal metabolisme tubuh.


Manfaat Karbohidrat Buah

Berbeda dari makanan pokok seperti nasi, mi, roti, ubi, atau singkong, kandungan karbohidrat dalam buah sudah siap pakai. Dalam makanan pokok, kandungan karbohidrat kompleksnya masih harus dipecah dulu menjadi karbohidrat sederhana agar bisa digunakan tubuh sebagai sumber tenaga. 

Sebaliknya, karbohidrat dalam buah sudah tersedia sebagai karbohidrat sederhana, berupa gula buah fruktosa dan glukosa, yang bisa langsung dimanfaatkan tubuh. Karena itu buah-buahan lebih cepat memasok energi dibanding makanan pokok. Manfaat lain, buah banyak mengandung air, sehingga dapat menyumbang sebagian besar kecukupan air bagi tubuh. 

Karena dimakan mentah, buah memasok lebih banyak zat antioksidan, karena kandungannya masih utuh. Kandungan antioksidan dominan yang terdapat dalam buah secara umum berbeda menurut warna buah. Untuk mendapatkan khasiat lengkap buah-buahan, konsumsi buah sebaiknya diatur kombinasi warnanya. 

Yuk, kita coba mengenal khasiat buah menurut warnanya.

Merah

Semangka, strawberi, tomat, adalah contoh buah berwarna merah, umumnya kaya antosianin dan likopen. Antosianin mencegah infeksi dan kanker kandung kemih. Khasiat utama likopen menghambat kemunduran fungsi fisik dan mental, antara lain membuat kita tidak mudah pikun. Likopen juga mencegah kanker pankreas, mulut rahim, dan saluran cerna (rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus besar, dubur).

Jingga

Buah yang daging buahnya berwarna jingga, seperti mangga, pepaya, jeruk keprok, jeruk bali, melon jingga Honey Dew, sarat betakaroten. Fungsi betakaroten yang paling dikenal adalah menghambat proses penuaan sel, sekaligus meremajakan kembali sel-sel yang terlanjur menua. Makan banyak buah warna jingga dapat mempercepat pemulihan kerut.

Sebagian betakaroten yang berubah menjadi vitamin A di dalam tubuh akan memacu sistm kekebalan tubuh dan meningkatkan kesuburan pria. Buah kaya betakaroten menjauhkan kita dari risiko stroke dan jantung koroner, dengan cara mencegah menumpuknya kerak lemak pada dinding pembuluh darah, sehingga tidak terjadi penyumbatan (aterosklerosis).

Bagaimana dengan buah berwarna hijau, putih, ungu? Hmmm, mungkin Anda mau menambahkan lewat komentar, silakan ya :)






Artikel Terkait

Komentar

Posting Komentar