Terkini

Roti Gandum Bebas Gluten, Masa Sih?

6 Kesalahan Besar Saat Diet


Saat ini banyak sekali jenis diet yang ramai dibicarakan. Di antaranya ada diet karbo, diet  keto, diet gm, ocd sampai ada juga DEBM. Faktanya, sebagian besar mengeluh diet mereka tidak berhasil menurunkan berat badan. Apa sebabnya? Ketimbang mengklaim program yang salah atau tak cocok, mungkin perlu dicari tahu lebih dulu. Bisa jadi kesalahan justru pada perilaku keliru si pelaku diet. 

roti sandwich rendah kalori
Ilustrasi roti tangkup dengan kalori terukur (Foto: Stevepb/Pixabay)

Seringkali, angan-angan kita saat mulai diet dapat menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Dipicu semangat menggebu demikian, kita justru menyiksa diri dan melanggar rambu-rambu diet yang sudah dipatok para ahli gizi. 

Apa saja yang perlu disadari saat memutuskan diet? Coba teliti 6 kesalahan saat diet berikut ini.

Kesalahan 1 belanja tanpa rencana
Tanpa disadari supermarket merupakan musuh bagi Anda yang sedang berdiet. Di sana selalu terpampang aneka makanan yang menarik dan menggoda selera. Karena itu, kalau Anda memang harus pergi ke pasar swalayan, susunlah daftar belanjaan secara matang. Kalau perlu jangan singgah di lorong snack (makanan ringan). Sebisa mungkin isi perut sebelum berangkat. Membiarkan perut kosong saat berbelanja bisa nembuat diet Anda gagal total.

Kesalahan 2 mengisi perut dengan minuman
Kadang orang beranggapan menghindari makanan padat saat sarapan bisa menurunkan berat badan. Kemudian memilih minum segelas susu coklat atau minuman lain yang disukai. Sebenarnya hal ini kurang tepat, justru makanan padatlah yang membuat rasa kenyang berumur panjang.
Sekadar Anda tahu, 12 ons chocolate shake mengandung 360 kalori. Sementara 16 ons coca cola setara dengan 202 kalori. Dengan kalori sejumlah itu, Anda lebih baik menyantap roti tangkup (sandwich) dengan selada sayuran. Dengan makanan ini dijamin tidak membuat Anda cepat merasa lapar.

Kesalahan 3 takut lemak
Lemak memang bikin gemuk. 1 gram lemak saja sudah mengandung 9 kalori. Bisa Anda bayangkan berapa gram lemak pada 10 tusuk sate kambing. Tetapi bukan berarti Anda harus memusuhi lemak sama sekali. Karena setiap orang membutuhkan lemak meskipun sedang berdiet. 

Menurut pakar gizi, lemak membuat  makanan terasa enak. Juga membuat kita merasa puas setelah makan. Sehingga setelah makan Anda tidak merasa masih ada yang kurang. Jadi kita tidak perlu memusuhi lemak. Lagi pula masih ada lemak tertentu yang tidak perlu dijauhi, misalnya minyak ikan, minyak kacang, atau minyak zaitun. Anda masih bisa membuat tumis sayur yang lezat atau salad sayuran dengan menggunakan minyak tersebut.

Kesalahan 4 merampingkan porsi makan siang
Anda tidak akan menjadi langsing kalau porsi makan siang dikurangi. Justru membuat Anda merasa menderita. Akibatnya pada kesempatan lain Anda melancarkan balas dendam. 

Yang benar, makanlah seperti biasa di siang hari. Dengan susunan menu yang sehat dan bergizi. Tetapi berusahalah agar asupan makanan antara 300 - 400 kalori. Yang penting Anda jangan sampai merasa tertekan.

Kesalahan 5 musuhi daging
Kalau Anda berpikir menjalankan diet berarti tidak makan daging, susu berikut olahannya, dan karbohidrat, Anda keliru. Mungkin berat badan Anda langsung turun drastis. Tapi apa gunanya Anda berhasil diet kalau kemudian kekurangan gizi. Para ahli selalu menganjurkan untuk diet rendah kalori yang seimbang, serta mengonsumsi makanan berserat tinggi. Perbanyak sayuran dan buah, kurangi protein, susu, dan olahannya, tetapi jangan hindari sama sekali.

Kesalahan 6 percaya pada restoran
Karena harus bekerja, mungkin Anda selama ini tak pernah menjejakkan kaki di dapur. Toh untuk makan siang bisa membeli di kantin atau pesan katering. Ada dua kesalahan yang sebenarnya Anda lakukan. Pertama, porsi restoran tidak pernah kecil. Sementara kita tak tega membuang sisanya. Alhasil daripada dibuang terpaksa menghabiskan makanan tersebut. 

Kedua, untuk membuat makanan menjadi lezat, juru masak di rumah makan kerap menambahkan lemak, entah dalam bentuk minyak, krim, mentega, atau keju. Dan jangan lupa pula, gula.

Berarti, masak sendiri tentu jauh lebih aman. Anda bisa memilih hidangan yang sehat dan seimbang sesuai dengan kebutuhan.

Semoga bermanfaat.





# sumber: majalah sedap sekejap

Artikel Terkait

Komentar