Terkini

Roti Gandum Bebas Gluten, Masa Sih?

Mengenal Jenis dan Cara Memilih Ikan Asin


Anda mungkin tahu ikan asin terbuat dari daging ikan yang diawetkan menggunakan garam.  Tapi tahukah bahwa prosesnya berarti membiarkan ikan membusuk dalam waktu singkat lalu disimpan dalam suhu kamar, berbulan-bulan.


ikan asin lezat


Tak usah jijik, pembusukan di sini bukan berarti tak bisa dimakan layaknya buah busuk. Ikan asin tetap memiliki kandungan gizi untuk tubuh, kok. Menurut Kementerian Kesehatan, sebongkah ikan asin kering (sekitar 100 gram) mengandung energi sebesar 193 kilokalori, protein 42 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 1,5 gram, kalsium 200 miligram, fosfor 300 miligram, dan zat besi 3 miligram.  Selain itu terdapat vitamin A sebanyak 0 IU dan vitamin B1 0,01 miligram.

Bahan baku ikan asin biasanya dikategorikan ke dalam tiga jenis: besar (tenggiri, tongkol, kakap, manyung), sedang (kembung, laying, tiga waja), dan kecil (petek dan teri).

Mengolah ikan asin susah-susah gampang. Kalau memakai ikan yang kurang segar memang dagingnya lebih lunak dan cairan di tubuhnya mudah keluar, sehingga proses pengasinan lebih cepat. Namun, garam menyerap lebih banyak dan hasilnya ikan lebih asin serta mudah kaku (keras).

Garam yang digunakan pun ternyata tak asal pilih. Pasalnya kemurnian garam sangat menentukan hasil akhir. Karena itu produsen ikan asin biasanya memakai garam dapur murni, yakni mengandung sebanyak mungkin NaCl (Natrium Clorida).

Sementara sebagai konsumen, kita sebaiknya mengetahui jenis dan cara memilih ikan asin terbaik. Apa sajakah?

Inilah ciri-ciri ikan asin yang bagus:

1. Warna dagingnya mendekati warna asli ikan segar.

2. Tidak bau asam atau tengik.

3. Tidak terdapat bercak atau noda

4. Tidak lembek, berair, atau sebaliknya terlalu kaku.

Ciri-ciri ikan asin rusak:

1. Terdapat bercak merah di permukaan ikan asin. Karena noda tersebut menandakan telah tercemar bakteri halofilik (bakteri tahan garam).

2. Terdapat bercak hitam, biru, putih, atau hijau. Kalau ini artinya sudah tercemar kapang (jamur).
Berbau asam yang mengindikasikan terjadi pertumbuhan mikroba akibat penyebaran garam tak merata.

3. Berbau tengik sebagai tanda sudah lama disimpan sehingga terjadi oksidasi lemak.


4. Ada bagian tubuh yang kering, sementara sebagian basah. Kalau begini artinya proses pengeringan tidak tepat.

5. Ikan asin terasa pahit, artinya produsen menggunakan garam tak murni.


Setelah paham memilih ikan asin, sekarang kita sebaiknya tahu jenis-jenis yang dijual di pasar. Adalah sebagai berikut:

Ikan asin jambal – berdaging tebal dan tergolong ikan asin berharga mahal. Kalau Anda mau beli jenis ini, pilih yang warnanya masih terang dan dagingnya lunak atau tak terlalu kering.

Ikan asin teri jengki – bentuknya relatif kecil dan lebih murah. Gampang dipadukan dengan berbagai menu karena praktis. Ikan asin ini juga bagus karena mengandung banyak kalsium.

Ikan asin bulu ayam – bentuknya tipis, rasanya cenderung gurih.

Ikan asin teri medan – rasanya gurih dan kesat, tapi lumayan mahal atau mungkin ikan asin termahal? Sebabnya memang enak dan digemari banyak orang.

Cumi asin kering – terbuat dari cumi, banyak di pasar dan lumayan populer di antara ibu-ibu, karena jadi teman akrab sayur lodeh atau sayur asam.




Artikel Terkait

Komentar