- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Terkini
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Anda mungkin tahu ikan asin terbuat dari daging ikan yang
diawetkan menggunakan garam. Tapi
tahukah bahwa prosesnya berarti membiarkan ikan membusuk dalam waktu singkat
lalu disimpan dalam suhu kamar, berbulan-bulan.
Foto: chuttersnap on Unsplash
|
Tak usah jijik, pembusukan di sini bukan berarti tak bisa
dimakan layaknya buah busuk. Ikan asin tetap memiliki kandungan gizi untuk
tubuh, kok. Menurut Kementerian Kesehatan, sebongkah ikan asin kering (sekitar
100 gram) mengandung energi sebesar 193 kilokalori, protein 42 gram,
karbohidrat 0 gram, lemak 1,5 gram, kalsium 200 miligram, fosfor 300 miligram,
dan zat besi 3 miligram. Selain itu terdapat vitamin A sebanyak 0 IU dan vitamin
B1 0,01 miligram.
Bahan baku ikan asin biasanya dikategorikan ke dalam tiga
jenis: besar (tenggiri, tongkol, kakap, manyung), sedang (kembung, laying, tiga
waja), dan kecil (petek dan teri).
Mengolah ikan asin susah-susah gampang. Kalau memakai ikan
yang kurang segar memang dagingnya lebih lunak dan cairan di tubuhnya mudah
keluar, sehingga proses pengasinan lebih cepat. Namun, garam menyerap lebih
banyak dan hasilnya ikan lebih asin serta mudah kaku (keras).
Garam yang digunakan pun ternyata tak asal pilih. Pasalnya kemurnian
garam sangat menentukan hasil akhir. Karena itu produsen ikan asin biasanya
memakai garam dapur murni, yakni mengandung sebanyak mungkin NaCl (Natrium
Clorida).
Sementara sebagai konsumen, kita sebaiknya mengetahui jenis
dan cara memilih ikan asin terbaik. Apa sajakah?
Inilah ciri-ciri ikan asin yang bagus:
1. Warna dagingnya mendekati warna asli ikan segar.
2. Tidak bau asam atau tengik.
3. Tidak terdapat bercak atau noda
4. Tidak lembek, berair, atau sebaliknya terlalu kaku.
Ciri-ciri ikan asin rusak:
1. Terdapat bercak merah di permukaan ikan asin. Karena noda
tersebut menandakan telah tercemar bakteri halofilik (bakteri tahan garam).
2. Terdapat bercak hitam, biru, putih, atau hijau. Kalau ini
artinya sudah tercemar kapang (jamur).
Berbau asam yang mengindikasikan terjadi pertumbuhan mikroba
akibat penyebaran garam tak merata.
3. Berbau tengik sebagai tanda sudah lama disimpan sehingga
terjadi oksidasi lemak.
4. Ada bagian tubuh yang kering, sementara sebagian basah.
Kalau begini artinya proses pengeringan tidak tepat.
5. Ikan asin terasa pahit, artinya produsen menggunakan garam
tak murni.
Setelah paham memilih ikan asin, sekarang kita sebaiknya
tahu jenis-jenis yang dijual di pasar. Adalah sebagai berikut:
Ikan asin jambal – berdaging tebal dan tergolong ikan asin berharga
mahal. Kalau Anda mau beli jenis ini, pilih yang warnanya masih terang dan
dagingnya lunak atau tak terlalu kering.
Ikan asin teri jengki – bentuknya relatif kecil dan lebih
murah. Gampang dipadukan dengan berbagai menu karena praktis. Ikan asin ini
juga bagus karena mengandung banyak kalsium.
Ikan asin bulu ayam – bentuknya tipis, rasanya cenderung
gurih.
Ikan asin teri medan – rasanya gurih dan kesat, tapi lumayan
mahal atau mungkin ikan asin termahal? Sebabnya memang enak dan digemari banyak
orang.
Cumi asin kering – terbuat dari cumi, banyak di pasar dan
lumayan populer di antara ibu-ibu, karena jadi teman akrab sayur lodeh atau
sayur asam.
Komentar
Posting Komentar